Lappung – Wakil Walikota Qomaru Zaman ikuti Apel Siaga Tim Pendamping Kelurahan Bergerak dan penyerahan data keluarga beresiko stunting secara Simbolis kepada Perwakilan TPK di Kota Metro melalui Zoom Meeting yang dilakukan di Aula Pemerintah Daerah Kota Metro, Kamis (12/05/2022).
Baca Juga : Wahdi Siradjuddin Halal Bihalal di Dinas Lingkungan Hidup
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menuturkan angka risiko keluarga stunting di Indonesia masih tinggi yaitu sebanyak 21,9 juta.
Untuk menekan angka itu, pihaknya mengerahkan 600 ribu personil untuk melakukan penyuluhan.
Kemudian, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko stunting.
“Jumlah keluarga beresiko stunting ini harus ditekan seminimal mungkin. Mari kita bekerja secara optimal,” ucapnya pada Apel Siaga TPK Bergerak yang berlangsung di alun-alun Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen.
Angka ini masih lebih tinggi dari standar WHO sebesar 20 persen dan jauh dari target tahun 2024 yakni sebesar 14 persen.
“Ke-600 ribu personel TPK ini direkrut oleh kepala desa/lurah dari seluruh Indonesia, yang pemilihan unsur-unsur TPK sejalan dengan kemampuan mereka untuk mendampingi keluarga dan faktor kedekatan mereka dengan para keluarga,” ujarnya.
Bidan memiliki kemampuan memberikan pelayanan, dan sekaligus sebagai koordinator lapangan. Kemudian unsur PKK, sebagai fasilitator/mediator yang memiliki jaringan dan kemampuan membangun hubungan baik lintas sektor di lapangan.
Kemudian, Kader KB yang piawai dalam melaksanakan KIE personal dan pengumpulan data terbukti lewat Pendataan Keluarga tahun 2021.
“Pendataan Keluarga Tahun 2021 yang dilakukan oleh lebih dari 700 ribu kader pendata berhasil mendata 66.207.139 kepala keluarga di 33 provinsi,” kata dia.
“Dan memetakan keluarga yang teridentifikasi sebagai keluarga beresiko stunting sebanyak 21.906.625 keluarga,” tutur Hasto.