Lappung – Pelabuhan Panjang siaga cacar monyet kapal asing wajib karantina.
Kekhawatiran akan penyebaran penyakit cacar monyet atau monkeypox semakin meningkat.
Baca juga : Ancaman Virus Nipah di Lampung. Pengawasan Hewan Ternak Impor Diperketat
Menanggapi hal ini, Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas 1 Panjang Lampung telah memberlakukan kebijakan karantina wajib bagi semua kapal yang berasal dari luar negeri dan bersandar di Pelabuhan Panjang.
“Pelabuhan Panjang sebagai salah satu pintu masuk utama di Lampung, menjadi perhatian khusus kami.
“Oleh karena itu, kami tidak ingin mengambil risiko terhadap kesehatan masyarakat,” tegas Kepala BKK Kelas 1 Panjang, Sulistyono, dilansir pada Rabu, 4 September 2024.
Karantina Ketat di Tengah Laut
Proses karantina tidak sembarangan. Setiap kapal yang baru tiba akan menjalani pemeriksaan kesehatan secara ketat di tengah laut sebelum diperbolehkan merapat.
Tim medis dari BKK Panjang akan langsung naik ke kapal untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh anak buah kapal (ABK).
“Kami akan memeriksa dokumen kesehatan, memastikan mereka telah divaksinasi sesuai ketentuan, dan menelusuri riwayat perjalanan 21 hari terakhir.
Baca juga : 1 Juta Anak Lampung Ditargetkan Imunisasi Polio, Sasar Usia 0-7 Tahun
“Khususnya, kami akan mencari tahu apakah mereka pernah singgah di negara-negara yang sedang mengalami wabah cacar monyet,” jelas Sulistyono.
Pelabuhan Panjang Siaga Cacar Monyet Kapal Asing Wajib Karantina
Selain pemeriksaan dokumen, tim medis juga akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh terhadap setiap ABK.
Perhatian khusus diberikan pada kondisi kulit, apakah terdapat ruam atau lesi yang mencurigakan.
“Jika ditemukan adanya gejala yang mengarah pada cacar monyet, pasien akan segera dirujuk ke rumah sakit rujukan,” kata Sulistyono.
RSUDAM Jadi Rumah Sakit Rujukan
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) telah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan kasus cacar monyet di wilayah Bandarlampung.
Sampel dari pasien yang dicurigai terinfeksi akan segera dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga : Heboh! Kucing Emas Dikira Harimau di Perkebunan PTPN Wayberulu Pesawaran
“Kami telah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menangani kasus cacar monyet.
“Tim medis kami telah dilatih dan fasilitas kami telah dilengkapi,” ujar perwakilan dari RSUDAM.
Selain pemeriksaan kesehatan terhadap ABK, kebersihan kapal juga menjadi perhatian penting.
Tim pengawas kesehatan akan memastikan bahwa kapal dalam kondisi bersih dan tidak terdapat hewan atau serangga pembawa penyakit.
“Kami tidak ingin ada satupun vektor penyakit yang masuk ke wilayah kita. Oleh karena itu, kebersihan kapal harus benar-benar terjaga,” timpal Sulistyono.
Mpox: Ancaman yang Harus Diwaspadai
Cacar monyet atau Mpox adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus.
Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, lesi kulit, atau benda yang terkontaminasi virus.
Meskipun tidak semematikan penyakit cacar, namun Mpox tetap harus diwaspadai.
Gejala awal penyakit ini mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Kemudian akan muncul ruam-ruam pada kulit yang berisi cairan.
Sulistyono mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan.
“Mari kita bersama-sama mencegah penyebaran penyakit ini dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” ajaknya.
Baca juga : Muncul Lagi! Lampung Waspada Wabah Covid-19