Lappung – Protes harga tak sesuai janji petani singkong Lampung bentrok di depan kantor gubernur.
Ratusan petani singkong yang tergabung dalam Aliansi Petani Singkong Menggugat meluapkan kekecewaan mereka di depan Gedung DPRD dan Kantor Pemprov Lampung pada Senin, 5 Mei 2025.
Baca juga : Mentan Kunci Harga Singkong Rp1350 per Kg, Petani Lampung Diuntungkan!
Aksi yang awalnya damai dengan membawa spanduk dan poster berisi tuntutan harga dasar singkong yang layak dan penghentian permainan tengkulak ini, berakhir ricuh setelah massa merasa tidak didengarkan.
Pemicu utama kemarahan petani adalah disparitas harga singkong yang dibeli perusahaan dengan harga acuan pemerintah.
Kementerian Pertanian RI telah menetapkan harga singkong Rp1.350 per kilogram dengan potongan (rafaksi) maksimal 15 persen.
Namun, di tingkat petani, harga pembelian oleh pabrik dilaporkan hanya sekitar Rp1.100 per kilogram dengan potongan yang sangat merugikan, mencapai 30-40 persen.
“Perusahaan menentukan harga semau mereka,” kata Supriyadi, seorang petani peserta aksi.
Baca juga : Mentan Amran Geram, Siap Bereskan Masalah Singkong Lampung
Ia menambahkan, praktik ini membuat petani tercekik dan tidak mampu menutup biaya produksi.
Situasi memanas ketika tidak satu pun perwakilan dari pemerintah maupun dewan segera menemui massa yang telah berkumpul sejak siang.
Kekecewaan yang memuncak membuat massa tak terkendali.
Mereka mulai mendorong dan merusak pagar pembatas kawat berduri yang menghalangi mereka masuk ke dalam kompleks.
“Kami disini mewakili petani. Tapi wakil rakyat malah sembunyi,” teriak salah satu demonstran dengan pengeras suara.
Ketegangan fisik pun tak terhindarkan. Setelah merusak barikade, terjadi adu dorong dengan aparat kepolisian dan Satpol PP yang berjaga.
Lemparan batu dari arah massa menjadi puncak eskalasi, bahkan menyebabkan salah satu petugas dilaporkan terluka.
Baca juga : Bisnis Keripik Singkong, Peluang Usaha Modal Kecil Untung Besar
Aparat merespons dengan tembakan water cannon, dan satu sumber menyebutkan penggunaan gas air mata, untuk membubarkan kerumunan.
Bentrokan sempat terjadi beberapa saat sebelum aparat berhasil mengendalikan situasi setelah mendapat bantuan personel.
Protes Harga Tak Sesuai Janji Petani Singkong Lampung Bentrok di Depan Kantor Gubernur
Meskipun Gubernur dan Ketua DPRD Lampung akhirnya menemui perwakilan massa di tengah aksi yang masih berlangsung, kericuhan sebelumnya menggarisbawahi betapa mendesaknya persoalan harga singkong bagi kesejahteraan petani di Lampung.
Tuntutan para petani jelas, patuhi harga acuan pemerintah, berantas praktik potongan yang merugikan, dan hentikan permainan harga yang dimainkan perusahaan atau tengkulak.
Tanpa solusi nyata, potensi gejolak serupa masih mengancam.
Baca juga : Krisis Singkong Lampung: Devisa Rp10 Triliun Terancam Hilang