Lappung – Mentan Amran geram dan siap bereskan masalah singkong Lampung.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan anjloknya harga singkong di Lampung.
Baca juga : Krisis Singkong Lampung: Devisa Rp10 Triliun Terancam Hilang
Ia mengaku geram setelah mendapat laporan bahwa harga singkong di tingkat petani jatuh ke kisaran Rp1000 per kilogram.
“Aku panggil! Mutlak harus dibantu. Petani singkong jangan dizalimi!
“Petani dizalimi itu sama saja dengan menzalimi negara,” tegas Amran, dikutip pada Jumat, 31 Januari 2025.
Amran memastikan akan memanggil petani serta pihak industri pada hari ini Jumat, 31 Januari, guna mencari solusi konkret atas permasalahan.
Ia enggan memberikan pernyataan lebih lanjut, namun menjanjikan penyelesaian masalah usai pertemuan tersebut.
Mentan Amran juga menegaskan bahwa dirinya tak akan tinggal diam melihat petani singkong kesulitan.
Baca juga : KPPU Ungkap Impor Besar-besaran, Singkong Lampung Tak Laku
Ia berjanji akan menindak tegas importir yang dinilai merugikan petani lokal.
“Kami akan panggil semua pihak terkait. Importir, industri, petani, kami cari solusi bersama. Jangan sampai petani kita jadi korban,” tegas Amran.
Singkong Murah, Petani Terjepit
Anjloknya harga singkong disebut-sebut akibat membanjirnya impor singkong, yang membuat petani lokal sulit bersaing.
Selain itu, penurunan produksi dan rendahnya rendemen atau kandungan pati dalam singkong turut memperburuk keadaan.
Ketua Umum DPN Masyarakat Singkong Indonesia (MSI), Arifin Lambaga, menyebut produksi singkong Lampung terus merosot dalam 10 tahun terakhir.
Padahal, Lampung merupakan produsen utama singkong nasional, menyumbang sekitar 40% dari total produksi
Baca juga : Pukul Meja, Anggota DPRD Lampung Picu Amarah Massa Petani Singkong
Pada 2022, Lampung mampu memanen 6,7 juta ton singkong segar.
Sebanyak 90 persen di antaranya diserap oleh industri tapioka, dengan kontribusi devisa mencapai Rp10 triliun.
Namun, saat ini banyak petani kesulitan menjual hasil panennya dengan harga yang layak.
Mentan Amran Geram Siap Bereskan Masalah Singkong Lampung
Di sisi lain, industri pengolahan singkong mengaku menghadapi tantangan dalam mendapatkan bahan baku berkualitas tinggi.
Rendemen singkong petani dinilai rendah akibat panen yang dilakukan terlalu cepat. Selain itu, kualitas umbi yang kurang bersih membuatnya sulit diserap industri.
“Industri butuh singkong dengan rendemen tinggi dan bersih.
“Ini yang sering jadi masalah, karena petani kecil kesulitan memenuhi standar tersebut,” jelas Arifin, dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga : Harga Singkong Anjlok, Fauzi Heri: Petani Lampung Dijajah Gaya Baru!