Lappung
Lappung Media Network Media Network
Lappung Media Network
  • Lappung
  • Lappung Balam
  • Lappung Bandar Jaya
  • Lappung Baradatu
  • Lappung Investigasi
  • Lappung Kalianda
  • Lappung Kotabumi
  • Lappung Literasi
  • Lappung Metro
  • Lappung Mahkamah
  • Lappung Menggala
  • Lappung Pekon
  • Lappung Pesawaran
  • Lappung Pringsewu
  • Lappung Politik
  • Lappung Tanggamus
  • Lihat Semua Media Network →
    • APH
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Modus
    • Gaya Hidup
    • Metropolitan
    • Pemerintahan
    • Saburai
    • APH
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Modus
    • Gaya Hidup
    • Metropolitan
    • Pemerintahan
    • Saburai
    No Result
    View All Result
    Lappung
    No Result
    View All Result
    • APH
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Modus
    • Gaya Hidup
    • Metropolitan
    • Pemerintahan
    • Saburai

    Home » Ekonomi » Krisis Dermaga Merak-Ketapang: Urat Nadi Ekonomi Terhambat

    Krisis Dermaga Merak-Ketapang: Urat Nadi Ekonomi Terhambat

    Irzon Dwi Darma by Irzon Dwi Darma
    27/10/2025
    in Ekonomi
    Krisis Dermaga Merak-Ketapang: Urat Nadi Ekonomi Terhambat

    Dermaga Pelabuhan Bakauheni. Foto: Wikipedia

    Share on FacebookShare on Twitter

    Lappung – Kondisi Pelabuhan Merak dan Ketapang yang kian kritis akibat kekurangan dermaga dinilai telah menyumbat urat nadi ekonomi nasional.

    Antrean panjang kendaraan dan kapal feri yang terjadi hampir setiap hari disebut bukan lagi sekadar masalah transportasi, melainkan ancaman serius bagi rantai pasok logistik Jawa-Sumatera.

    Baca juga : ASDP dan TNI-Polri Amankan Pelabuhan Bakauheni dari Pungli

    Pemerhati Pembangunan, Mahendra Utama, menyatakan bahwa masalah utama di pelabuhan penyeberangan Selat Sunda itu adalah ketidakseimbangan antara volume kendaraan dan ketersediaan infrastruktur dermaga.

    “Masalahnya sederhana di permukaan, dermaga kurang dan kedalaman terbatas.

    “Tapi dampaknya luar biasa besar bagi ekonomi,” kata Mahendra Utama, Senin, 27 Oktober 2025.

    Mahendra memaparkan dampak langsung dari krisis tersebut.

    Menurutnya, kapal feri yang idealnya bisa beroperasi 4 kali sehari, kini hanya mampu melakukan 2 kali perjalanan karena harus mengantre berjam-jam untuk sandar.

    “Bagi operator feri, ini kerugian nyata. Kapal diam, mesin menyala, tapi tidak produktif. Ini adalah idle cost jutaan rupiah yang hilang setiap hari,” jelasnya.

    Situasi di darat, lanjutnya, sama peliknya. Antrean truk logistik dilaporkan bisa mengular hingga belasan kilometer dari pintu masuk pelabuhan.

    “Sopir kehilangan waktu produktif, barang dagangan tertunda, dan biaya logistik membengkak.

    “Pada akhirnya, beban ini akan ditanggung konsumen lewat kenaikan harga barang,” tegas Mahendra.

    Koordinasi Lemah dan Anggaran Kronis

    Mahendra Utama menilai, masalah di Merak dan Ketapang lebih kompleks dari sekadar tantangan geografis.

    Ia menyoroti adanya persoalan fundamental dalam perencanaan dan eksekusi kebijakan.

    “Jujur saja, masalah sebenarnya ada pada koordinasi antar-lembaga yang lemah.

    “Seringkali tidak sejalan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN pelabuhan,” ungkapnya.

    Baca juga : 2 Pemudik Jatuh ke Laut Saat Naik Feri di Pelabuhan Merak

    Selain itu, ia juga menunjuk keterbatasan anggaran yang kronis dan perencanaan yang terkesan setengah hati sebagai akar masalah.

    “Infrastruktur pelabuhan ini seolah bukan prioritas mendesak. Padahal, ini adalah urat nadi ekonomi nasional.

    “Setiap menit kapal mengantre, itu adalah menit yang hilang dari produktivitas negara,” papar Mahendra.

    Solusi Jangka Pendek dan Visi Besar

    Untuk mengatasi masalah yang terus berlarut, Mahendra mengusulkan 3 langkah strategis yang harus segera diambil pemerintah.

    Sebagai solusi jangka pendek, ia mendesak perlunya optimalisasi dermaga yang sudah ada.

    “Pertama, perbaiki sistem penjadwalan kapal, kelola antrean dengan lebih cerdas, dan percepat digitalisasi layanan. Ini bisa dilakukan cepat tanpa harus menunggu anggaran besar,” ujarnya.

    Langkah kedua adalah komitmen politik yang tegas untuk mempercepat pembangunan dermaga baru.

    “”Ini tidak boleh hanya jadi janji di atas kertas. Butuh eksekusi yang tegas,” lanjutnya.

    Ketiga, dan yang paling penting, Mahendra menekankan perlunya visi besar jangka panjang untuk transportasi Selat Sunda.

    “Kita butuh grand design. Bukan cuma soal dermaga, tapi juga integrasi dengan jalur logistik darat, bahkan mulai memikirkan secara serius opsi jembatan atau terowongan di masa depan,” tegasnya.

    Ia menyimpulkan bahwa membiarkan antrean panjang di Merak dan Ketapang menjadi pemandangan lumrah adalah sebuah kesalahan.

    “Pembangunan adalah memastikan roda ekonomi berputar lancar.

    “Ketika urat nadi ini terhambat, yang merasakan akibatnya bukan hanya pengusaha, tapi kita semua,” tutupnya.

    Baca juga : Dibawa dalam Keranjang Buah, 982 Burung Ilegal Disita di Pelabuhan Bakauheni

    Tags: #Gilimanuk#InfrastrukturIndonesia#Ketapang#KonektivitasNasional#LogistikMacetBakauheniMerak
    ShareTweetSendShare
    Previous Post

    Angka Kurang Pangan Menurut BPS: Definisi dan Cara Menghitungnya

    Next Post

    Jepang: Krisis Politik Lahirkan Sanae Takaichi

    Related Posts

    Dari Lampung, Menhan Gaungkan Rencana RI Jadi Pengekspor Kedelai
    Ekonomi

    Dari Lampung, Menhan Gaungkan Rencana RI Jadi Pengekspor Kedelai

    29/10/2025
    Kepala BPN Kota Bima Hodidjah.
    Ekonomi

    PKKPR Kewenangan BPN, Hodidjah sampaikan Manfaatnya

    28/10/2025
    Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Pemprov Lampung Satu Suara dengan Pusat Kendalikan Inflasi
    Ekonomi

    Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Pemprov Lampung Satu Suara dengan Pusat Kendalikan Inflasi

    28/10/2025
    Load More

    Populer Minggu Ini

    • PP 43 Tahun 2025: Laporan Keuangan Harus dari Tangan Profesional

      PP 43 Tahun 2025: Laporan Keuangan Harus dari Tangan Profesional

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Daerah Incaran Investor Asing di Lampung

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Kejari Bandarlampung Limpahkan 2 Terdakwa Korupsi Retribusi Pasar, Negara Rugi Rp520 Juta

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Lampung Bisa Jadi Raja Bioetanol Nasional, Tapi Ada PR Besar

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Usut Proyek SPAM Rp8,2 Miliar, Eks Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona Ditahan

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Perintah Prabowo, Tiket Pesawat Turun Saat Nataru

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Bisnis Dan Kemitraan
    • Disclaimer
    • Term Of Service
    • Redaksi
    • Pedoman Siber
    • Kebijakan Privasi
    • Lappung

    © 2023 Lappung.com All Right Reserved

    No Result
    View All Result
    • APH
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Modus
    • Gaya Hidup
    • Metropolitan
    • Pemerintahan
    • Saburai
    Lappung Media Network Lappung Media Network
  • Lappung
  • Lappung Balam
  • Lappung Bandar Jaya
  • Lappung Baradatu
  • Lappung Investigasi
  • Lappung Kalianda
  • Lappung Kotabumi
  • Lappung Literasi
  • Lappung Metro
  • Lappung Mahkamah
  • Lappung Menggala
  • Lappung Pekon
  • Lappung Pesawaran
  • Lappung Pringsewu
  • Lappung Politik
  • Lappung Tanggamus
  • Lihat Semua Media Network →

    © 2023 Lappung.com All Right Reserved