Lappung – Lampung kalah saing selama 3 tahun berturut-turut di posisi buncit IPM se-Sumatera.
Provinsi Lampung kembali mencatatkan prestasi yang memprihatinkan.
Baca juga : BPS: Anak Lampung Cuma Lulus SMA
Selama 3 tahun terakhir, provinsi ini bertahan di posisi buncit Indeks Pembangunan Manusia (IPM) se-Sumatera.
Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Lampung mencatatkan IPM 71,81 pada 2024, hanya mengalami kenaikan tipis dibandingkan 71,15 pada 2023 dan 70,45 pada 2022.
Peningkatan tersebut masih jauh dari cukup untuk mengejar provinsi lain di Sumatera.
Bahkan, tertinggal dari Sumatera Selatan yang berada satu tingkat di atas Lampung dengan IPM 72,30 pada 2024.
Kepulauan Riau, yang menjadi pemuncak IPM Sumatera, jauh meninggalkan Lampung dengan capaian 77,97 pada tahun yang sama.
Bayang-bayang Provinsi Tetangga
Kinerja IPM Lampung juga kalah dibandingkan provinsi seperti Bengkulu (73,39), Jambi (73,43), dan Riau (74,79).
Baca juga : Kemiskinan di Perkotaan Lampung Menurun, Pedesaan Alami Kenaikan
Bahkan Aceh dan Sumatera Utara, yang sebelumnya berada di level yang hampir setara dengan Lampung, kini mencatatkan IPM di atas 74.
Beda Data
Kepala BPS Lampung, Atas Parlindungan Lubis, dalam rilis resminya menjelaskan bahwa IPM Lampung pada 2024 mencapai 73,13, meningkat 0,90 persen dibandingkan tahun sebelumnya, berbeda dengan data BPS pusat.
Namun, angka ini masih lebih rendah dibandingkan provinsi-provinsi lain di Sumatera seperti Kepulauan Riau, Riau, dan Sumatera Barat.
“Peningkatan IPM Lampung ini merupakan hasil dari berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah.
“Namun, kita harus terus berupaya lebih keras lagi untuk mengejar ketertinggalan dari provinsi lain,” ujar Parlindungan, dikutip pada Rabu, 22 Januari 2025.
Lampung Kalah Saing 3 Tahun Berturut-turut di Posisi Buncit IPM se-Sumatera
Sekadar informasi, Indeks Pembangunan Manusia atau IPM adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur capaian pembangunan suatu daerah.
Baca juga : Lampung Tutup Tahun dengan Inflasi 1,57 Persen, Komoditas Makanan Mendominasi
IPM menggabungkan berbagai indikator, seperti umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
Rendahnya IPM Lampung mengindikasikan adanya sejumlah tantangan dalam pembangunan manusia di provinsi ini.
Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya antara lain:
Kualitas Pendidikan:
Tingkat pendidikan masyarakat Lampung, terutama di daerah pedesaan, masih perlu ditingkatkan.
Akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan merata masih menjadi tantangan.
Kesehatan:
Kualitas layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil, perlu diperbaiki.
Angka kematian ibu dan anak serta prevalensi penyakit menular masih menjadi perhatian.
Pendapatan:
Tingkat pendapatan per kapita masyarakat Lampung masih relatif rendah dibandingkan provinsi lain.
Hal ini berdampak pada kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan.
Baca juga : Mesuji dan Bandarlampung Masuk 20 Besar Inflasi Transportasi Nasional