Lappung – Lampung tutup tahun dengan inflasi 1,57 persen.
Provinsi Lampung mencatat inflasi sebesar 1,57 persen pada Desember 2024 secara tahunan (year-on-year).
Baca juga : Mesuji dan Bandarlampung Masuk 20 Besar Inflasi Transportasi Nasional
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyebutkan, kenaikan harga sejumlah komoditas makanan menjadi penyumbang terbesar inflasi sepanjang tahun tersebut.
“Inflasi tahunan sebesar 1,57 persen, sedangkan inflasi bulanan tercatat 0,47 persen pada Desember 2024,” ujar Muhammad Ilham Salam, Statistisi Ahli Madya BPS Lampung, Kamis, 2 Januari 2025.
Penyumbang Inflasi Utama
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kontributor terbesar inflasi dengan andil 1,57 persen.
Beberapa komoditas yang paling berpengaruh terhadap inflasi tahunan adalah bawang merah sebesar 0,32 persen, kopi bubuk 0,28 persen, sigaret kretek mesin 0,22 persen, bawang putih 0,13 persen, dan cumi-cumi 0,11 persen.
Sementara itu, inflasi bulanan pada Desember 2024 juga dipengaruhi oleh komoditas cabai merah (0,12 persen), bawang merah (0,08 persen), telur ayam ras (0,05 persen), cabai rawit (0,05 persen), dan terong (0,04 persen).
Baca juga : Inflasi Lampung November 2024 Tercatat 1,50 Persen, Dipicu Makanan dan Minuman
Inflasi Antar Wilayah
Dari segi wilayah, inflasi tahunan tertinggi terjadi di Kabupaten Mesuji dengan tingkat inflasi 1,78 persen dan Indeks Harga Konsumen (IHK) 111,14.
Sebaliknya, Kabupaten Lampung Timur mencatat inflasi terendah sebesar 1,37 persen dengan IHK 110,55.
Di 2 kota besar di Lampung, inflasi tahunan di Kota Bandarlampung mencapai 1,67 persen dengan IHK 107,40.
Kota Metro mencatat inflasi tahunan sebesar 1,51 persen dengan IHK 106,43.
Penyebab Inflasi Stabil
Muhammad Ilham menjelaskan, stabilitas inflasi tahunan di Lampung menunjukkan bahwa pengendalian harga cukup berhasil meskipun ada tekanan dari kenaikan harga beberapa komoditas strategis.
Baca juga : Bawang Merah dan Kopi Bubuk Dongkrak Inflasi Lampung Oktober 2024
“Ini menandakan upaya menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga cukup efektif,” tambahnya.
Lampung Tutup Tahun dengan Inflasi 1,57 Persen Komoditas Makanan Mendominasi
Meski inflasi tahunan Lampung masih terkendali, tekanan dari kenaikan harga komoditas makanan menjadi tantangan yang harus diantisipasi di tahun 2025.
Diharapkan pemerintah dan pemangku kebijakan dapat terus menjaga stabilitas harga untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga.
Dengan komoditas makanan terus mendominasi pengaruh inflasi, penguatan sektor pertanian dan distribusi di Lampung menjadi langkah strategis untuk mencegah gejolak harga di masa depan.
Baca juga : Inflasi Lampung Mereda, Harga Pangan Terkendali