Lappung – Revitalisasi Bahasa Lampung Waykanan perbaiki buku ajar berbasis geolinguistik
Pemerintah Kabupaten Waykanan terus berupaya melestarikan bahasa dan budaya daerah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Lampung di sekolah.
Baca juga : 9 Warisan Budaya Lampung Resmi Jadi Harta Karun Indonesia
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah menyusun dan memperbaiki buku ajar bahasa Lampung agar lebih kontekstual dan sesuai dengan geolinguistik setempat.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Waykanan menggandeng akademisi dari Universitas Lampung (Unila) untuk mengevaluasi serta menyempurnakan buku ajar yang selama ini digunakan.
Evaluasi ini meliputi analisis struktur luar dan dalam buku, termasuk pemilihan materi, ilustrasi, serta relevansi bahasa yang digunakan.
Dr Farida Ariyani, akademisi yang terlibat dalam penyusunan dan evaluasi ini, menekankan pentingnya kesesuaian buku ajar dengan karakteristik bahasa daerah setempat.
Baca juga : WIC Jadi Panggung Unjuk Gigi Budaya Lampung di Mata Dunia
Ia menyoroti beberapa kekurangan dalam buku ajar sebelumnya, seperti ketidaksesuaian antara gambar dan teks, serta kurangnya pendekatan kontekstual dalam materi pembelajaran.
“Pembelajaran bahasa Lampung harus diterapkan secara kontekstual berdasarkan geolinguistik dan kebahasaan daerah.
“Ini penting agar siswa lebih memahami dan merasa dekat dengan bahasa ibu mereka,” ujar Guru Besar Universitas Lampung, Dr. Farida, Senin, 3 Februari 2025.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pelestarian bahasa daerah bukan sekadar tanggung jawab sekolah, tetapi juga memerlukan kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat.
Baca juga : Unila Pamerkan Pesona Budaya Lampung di KPDI
Dengan adanya sinergi ini, diharapkan generasi muda tidak hanya memahami bahasa Lampung secara teori, tetapi juga mampu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Revitalisasi Bahasa Lampung Waykanan Perbaiki Buku Ajar Berbasis Geolinguistik
Sementara, Pemerintah Waykanan optimistis, perbaikan buku ajar berbasis geolinguistik ini akan meningkatkan efektivitas pembelajaran bahasa Lampung di sekolah-sekolah.
Selain itu, langkah ini juga menjadi bagian dari strategi besar untuk menjaga eksistensi bahasa Lampung agar tetap lestari di tengah arus globalisasi.
Dengan revitalisasi ini, harapan besar muncul agar generasi mendatang tidak hanya mengenal, tetapi juga bangga menggunakan bahasa Lampung sebagai bagian dari identitas budaya mereka.
Baca juga : iForte dan Protelindo Group Ajak Pemuda Lampung Ekspresikan Diri Melalui Tari